Empati Merujuk Kepada Kebolehan
Empati dan simpati ini juga sama sama menggambarkan situasi sedih serta berkabung yang ditujukan kepada orang lain saat sedang mengalami musibah atau tragedi.
Empati merujuk kepada kebolehan. Turut disedari empati merupakan suatu kebolehan yang akan meningkatkan lagi perhubungan dalam setiap aspek kehidupan. Empati kognitif sebaliknya adalah keupayaan untuk memahami emosi orang lain. Empati tidak sama dengan meniru atau imitasi. Tingkatan proses kognitif ini merujuk kepada penelitian eisenberg dan koleganya 1997 mereka menyatakan bahwa referensi social mulai muncul pada tahun pertama usia anak.
Di dalam proses kaunseling komponen ini penting bagi memudahkan kaunselor membantu klien. Misalnya ahli bedah yang bisa mengendalikan emosinya saat mengoperasi pasien. Satu contoh yang baik ialah psikologi yang memahami emosi klien dengan cara yang rasional tetapi tidak semestinya berkongsi emosi pelanggan dalam pengertian visiter. Ini merujuk pada kemampuan untuk mengatur sebuah emosi.
Ini merujuk kepada kemampuan untuk mengawal emosi seseorang. Namun empati sahaja tanpa pengetahuan wawasan dan ketrampilan juga akan memerangkap seseorang pemimpin ke dalam mimpi buruk dalam memberi kepuasan kepada pengikutnya. Ianya memberi kebaikan kepada kedua dua pemimpin dan subordinat. Ternyata meski memiliki asal bahasa yang sama.
Namun meski memiliki kesamaan dalam hal istilah ataupun termasuk dari contoh interaksi sosial tetap ada perbedaan yang utama. Kedua kata ini memiliki perbedaan inti simpati. Untuk memiliki rasa empati kita harus memiliki kesadaran diri dan juga jarak antara diri sendiri dan orang lain. Sedangkan pembinaan cara memahami orang lain melalui kaedah fleksibel pula merujuk kepada pembinaan terhadap seseorang supaya sanggup menerima orang lain dalam pelbagai keadaan.
Tetapi bersikap terlalu berempati tidak seharusnya menjadi amalan pemimpin. Empati 1 0 apa definisi empati merujuk kepada kebolehan kaunselor untuk memasuki ruang rujuk atau dunia klien. Meskipun memiliki kesamaan namun dua istilah ini merupakan hal yang berbeda. Akhirnya terdapat peraturan emosi.
Bertoleransi dan merendahkan ego pula merujuk kepada pembinaan terhadap seseorang supaya ianya kebolehan untuk mengalah demi menghargai perasaan orang lain. Keduanya termasuk bentuk interaksi sosial yang menggambarkan situasi sedih dan berkabung untuk ditujukan kepada orang lain yang mengalami musibah atau tragedi. Terakhir adalah empati regulasi emosional. Pengertian empati berasal dari kata empatheia yang berarti ikut merasakan.
Empati juga ialah proses membenarkan diri kaunselor mengalami proses mental dan emosi yang dialami klien sambil memahami dan menghayati pengertian daripada proses ini.